KASUMEDANGAN
Kasumedangan merupakan muatan local yang hanya dipelajari di SMK PASA , sehubungan dengan kurikulum yang kini tengah dipakai untuk terwujudnya sumedang puseur budaya sunda dan pembentukan generasi muda berkarakter budaya lokal.
Pokok-pokok pembahasan diantaranya
:
1. Sejarah
Sumedang
Sumedang
berasal dari kata “INSUN MEDAL” yang berarti Aku Lahir dan “INSUN MADANGAN”
yaitu Aku Menerangi . Diikrarkan oleh Prabu Tajimalela ketika melihat malela
(selendang) menyerupai taji di angkasa.
Batas-batas
sumedang :
1.
Dari Barat yaitu sampai tangerang tepatnya di
sungai Cisadane
2.
Dari Timur yaitu sampai brebes tepatnya di
sungai atau kali Cipamali.
3.
Dari Utara yaitu Laut Jawa.
4.
Dari selatan yaitu Samudra Hindia.
Tonggak
sejarah bagi kerajaan sumedang larang , sebagai kerajaan sunda terbesar ,
setelah kerajaan padjadjaran runtuh akibat serangan gabungan banten dan
Cirebon, maka kerajaan sumedang larang mencakup wilayahbekas kerajaan
padjadjaran.Tonggak sejarah itulah menjadi dasar : Hari Jadi Sumedang.
Pembaca
yang budiman pada waktu itu di Kerajaan Sumedang Larang akan diadakan
pengangkatan seorang raja, ialah Raden Wijaya , di Padjadjaran sedang ditempa
kekacauan karena mendapat serangan yang mendadak dari Kerajaan Banten. Serangan
tersebut bertujuan untuk menghancurkan kekuasaan agama hindu dan digantikan
oleh dinul islam . Pada penyerangan dari Banten dipimpin oleh Syeh Maulana
Yusuf.
Ketika
mendapat serangan dari Banten yang mendadak itu Padjadjaran tibak bisa berbuat
banyak, kecuali menerima kekalahan. Kerajaan Padjadjaran porak-poranda
masyarakat banyak mengungsi sehingga rajanya pun (Prabu Siliwangi) berangkat
meninggalkan kerajaan. Hanya sebelum berangkat beliau memanggil dulu empat
patih kepercayaan Kerajaan (Kandaga Lante) , yang masing-masing ialah :
1.
Sanghiyang Hawu (Embah Jaya Perkasa)
2.
Bantara Dipatiwijaya (Embah Nanganan)
3.
Sanghiyang Kondang Hapa
4.
Batara Pancer Buana (Eyang Terong Peot)
Panggilan Sang
Prabu Siliwangi berisikan yang berupa amanat yaitu :
1.
Memberikan Mahkota Kerajaan Padjadjaran yang
berupa :
-Mahkota Kerajaan yang dibuat dari emas
-Siger tampekan kilat bahu
-Kalung bersusun dua dan bersusun tiga
Semuanya dibuat dari emas dan sekarang masih ada di
Museum Sumedang.
2.
Memohon perlindungan untuk dirinya dan seluruh
rakyatnya yang masih berada di wilayah Padjadjaran. Menurut bahasa Prabu
Siliwangi ialah Geusan Ulun yang berarti Geusan Kumaula (Tempat Kumaula).
Setelah menerima amanat tersebut maka
kandagalante yang empat sepakat bahwa yang pantas menjalankan amanat tersebut
tiada lain adalah raden angka wijaya . ini berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan diantaranya :
1. Karena
Raden Angka Wijaya adalah asli keturunan Prabu Siliwangi .
2. Sangat
pantas sekali (payus tur pantes) wilayah kekuasaan Padjadjaran dijadikan Kekuasaan
Sumedang Larang.